Memasuki musim pancaroba, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali meningkat di berbagai wilayah Indonesia. Perubahan cuaca yang tak menentu menciptakan lingkungan ideal bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak, terutama di genangan air yang tersembunyi. Pemerintah telah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk lebih waspada, terutama di daerah padat penduduk.
DBD bukan hanya menyebabkan demam tinggi, tetapi juga bisa berujung pada komplikasi serius seperti perdarahan dan kerusakan organ jika tidak ditangani dengan cepat. Gejala awal sering disalahartikan sebagai flu biasa, sehingga banyak pasien datang ke fasilitas kesehatan dalam kondisi yang sudah parah. Penting bagi masyarakat untuk mengenali gejala awal seperti demam mendadak, nyeri sendi, dan bintik merah di kulit.
Langkah pencegahan tetap menjadi senjata utama: lakukan 3M (menguras, menutup, dan mendaur ulang), hindari menumpuk barang yang bisa menampung air hujan, dan gunakan lotion anti-nyamuk terutama saat pagi dan sore hari. Ingat, DBD bisa dicegah, dan menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama.